Maksimalkan Profit Usaha Kuliner dengan Menekan Waste Produk

Dalam kegiatan usaha, memperoleh laba secara maksimal adalah salah satu hal yang diharapkan banyak pengusaha, selain juga mendapatkan jumlah penghasilan yang besar dari penjualan. Tentu banyak pengusaha akan tidak puas, jika bisa menjual dalam jumlah besar produk yang sudah dikerjakannya dengan segala konsentrasi, ternyata labanya tipis saja setelah dipotong berbagai biaya.

 

Dalam usaha kuliner, komponen biaya ada banyak, yang utama adalah biaya bahan baku, biaya operasional produksi (gaji/upah karyawan, listrik, gas, bahan pendukung seperti kemasan), lalu ada biaya lain-lain seperti biaya penjualan, biaya pemasaran, dan satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah biaya atas terjadinya waste atau pembuangan / tidak terpakainya produk karena cacat atau tidak terjual.

Berapa sebenarnya angka persentase waste yang wajar untuk usaha kuliner? Tentu tidak ada patokan yang pasti, namun pada prinsipnya meminimalkan waste serendah mungkin, kalau perlu sampai angka nol persen, adalah hal yang diharapkan oleh banyak pelaku usaha kuliner.

Apa itu Waste dan Mengapa Waste Hadir?

Waste adalah segala output dari kegiatan produksi yang tidak bisa dijual (karena kondisi tidak memenuhi syarat produk layak jual) atau produk rusak atau tidak layak dijual lagi karena telah melewati masa pajangnya atau rusak karena akibat proses/perlakuan selama penjualan yang tidak tepat kepada produk.

Untuk itu kita mulai dulu dari waste yang terjadi selama kegiatan produksi. Penyebabnya beberapa hal seperti : 

  • Kualitas bahan baku rendah sehingga output produksi rendah, ada terjadi kegagalan selama proses produksi. Hal ini dapat terjadi karena memang memilih produk bahan baku yang tidak tepat, tidak berkualitas tinggi atau bisa juga akibat selama disimpan di gudang bahan baku tidak diperlakukan dengan benar sehingga bahan baku rusak selama proses penyimpanan sebelum dipakai untuk produksi.
  • Kualitas mesin dan peralatan produksi tidak bagus / bahkan tidak layak pakai, sehingga output produksi juga menurun kuantitas dan kualitasnya
  • Kualitas Sumber Daya Manusia yang mengerjakan produk tidak memenuhi syarat atau dalam kondisi tidak maksimal, sehingga banyak terjadi kerusakan produk saat dikerjakan
  • Kualitas lingkungan kerja tidak maksimal, misal terpapar udara berpolusi dan banyak bakteri, terpapar suhu panas, padahal ruangan produksi harusnya dingin, terpapar polusi suara dan sinar, sehingga pekerja tidak bekerja dengan konsentrasi yang baik
  • Alur proses produksi yang tidak benar atau tidak optimal, sehingga saat produk diproses selalu ada resiko terjadi kerusakan sebelum atau saat mencapai titik akhir proses produksi

Berbagai hal tersebut dapat dihindari sehingga waste akan minimal. 

Personal Mixed Berry Cheesecake

Peran Penting Produsen Bahan Baku Terpercaya

Terkait bahan baku produksi, pilihlah bahan baku yang berkualitas baik, sesuai dengan resepnya, dan dipasok dari produsen yang terpercaya dan reputasinya bagus, sehingga jika ada masalah dengan kualitas bahan baku akan mendapat respon layanan yang cepat dan mendukung proses produksi tetap berjalan lancar.

Misal memilih produk susu, pastikan jenis susunya tepat, apakah susu segar Pasteurisasi atau UHT, jenis ukuran dan kemasannya tepat. Produsen Susu seperti Greenfields menjamin pasokan susu yang dapat diandalkan, kualitas susu dengan standar internasional dan siap untuk berdiskusi dalam melayani permintaan yang diperlukan pengusaha kuliner agar usaha berjalan lancar dan sukses.

Berikutnya adalah waste yang disebabkan produk tidak laku terjual dan melewati masa pajangnya (shelf life) atau terkena perlakuan yang tidak sesuai standar saat produk dikirim atau dipajang, sehingga rusak dan tidak layak dijual. Beberapa penyebabnya adalah :

  • Program pemasaran (keunggulan produk, harga jual, distribusi, iklan) dan promosi produk tidak berjalan dengan baik, sehingga banyak target pembeli tidak terjangkau oleh informasi produk
  • Peletakan produk di tempat penjualan tidak sesuai, misal seharusnya produk ditaruh di tempat dingin tapi diletakkan di tempat yang panas, sehingga cepat rusak
  • Pengiriman tidak dilaksanakan dengan tepat, misal ditumpuk terlalu berat sehingga produk kemasannya rusak, dilempar saat proses pemindahan barang, terkena paparan air, panas, benda kotor yang membuat produk jadi cacat saat akan dipajang di tempat penjualan

Cara mengatasi berbagai hal di atas tentunya adalah dengan melaksanakan program pemasaran secara maksimal dan efektif agar produk menjadi incaran pasar, memilih mitra distribusi penjualan produk yang berkualitas baik sehingga produk ditata dan diperlakukan dengan sesuai standar. Juga pilihlah mitra logistik yang profesional dan terpercaya sehingga cacat produk akibat proses pengiriman dan loading-unloading barang dapat diminimalkan serendah mungkin.

Dengan pemahaman tentang sumber terjadinya waste dan cara mengatasi masalah tersebut, para pengusaha kuliner dan profesional di industri ini dapat meningkatkan laba usaha mereka dengan mengurangi waste. Penting untuk menemukan mitra bisnis yang tepat, seperti Greenfields. Greenfields menawarkan 100% susu segar dari sapi jenis Jersey dan Holstein, diproduksi di peternakan terbesar di Indonesia. Susu ini berasal dari lebih dari 20.000 sapi yang dirawat dengan penuh perhatian dan diproses tanpa sentuhan tangan manusia, menjaga tingkat higienitas yang tinggi.

Greenfields juga menjamin pasokan susu sepanjang tahun dan siap untuk berkolaborasi dalam jangka panjang. Untuk inspirasi lebih lanjut dalam bisnis F&B Anda, kunjungi Instagram Greenfields Professional (@greenfields.professional) atau website mereka di greenfields-professional.com atau Whatsapp +62 851-7210-0967 dan temukan lebih banyak inspirasi dalam mengembangkan bisnis F&B Anda. Dengan Greenfields, ciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan untuk setiap pelanggan Anda. 

 

 

Hubungi Kami

Data Diri

  • Newsletter dan email
  • SMS
  • Nomor telepon

Terima kasih sudah menghubungi kami, pesan anda sedang kami proses.