Tips Mengocok Whipping Cream agar Topping Minuman dan Dessert Lebih Menarik

Pemakaian Whipping Cream pada berbagai menu makanan dan minuman yang dijual di café dan pastry shop semakin sering dijumpai karena foam yang cantik hasil kocokan Whipping Cream yang ditaruh di bagian atas minuman atau cake akan menambah daya pikat produk saat dilihat pembeli. Selain itu, penggunaan Whipping Cream berkualitas tinggi juga akan memberi efek mouthfeel pada produk tersebut, yaitu tekstur lembut yang meleleh sekaligus cita rasa mewah.
Namun pengusaha dan operator F&B perlu tahu bahwa tidak semua Whipping Cream akan memberi efek yang sama pada jenis pembeli tertentu karena jenis asal bahannya berbeda dan juga proses pengolahan whipping creamnya mungkin tidak tepat. Untuk itu perlu dipahami jenis dan cara mengolah Whipping Cream agar sesuai dengan preferensi pelanggan café atau pastry shop.
Beragam Krim yang Cocok untuk Berbagai Aplikasi Makanan dan Minuman
Ada dua jenis krim yang biasa kita temui di pasaran yaitu dairy cream dan non dairy cream.
● Dairy cream berasal dari susu sapi yang memiliki konsistensi yang kental dengan persentasi lemak susu minimal 18%.
● Non dairy cream terbuat dari bahan nabati yang sering digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan daya tahan lebih lama.
Dairy cream merupakan krim yang terbuat dari susu sapi. Greenfields Whipping Cream terbuat dari 100 persen susu segar yang memiliki komposisi fresh milk dengan lemak 35%. Greenfields Whipping Cream harus selalu disimpan di dalam chiller demi menjaga kualitasnya.
Ragam Rasa Aplikasi Dairy Cream pada Produk Kuliner
Dairy cream umumnya memiliki rasa tawar / plain, namun kaya akan rasa gurih susu, dengan tekstur yang lebih lembut. Dengan rasanya yang tawar serta warnanya putih maka sangat mudah diaplikasikan pada berbagai jenis produk minuman dan pastry, untuk dipadukan dengan rasa-rasa lainnya maupun pewarna makanan lainnya.
Misalnya dengan menambahkan strawberry akan mudah menjadi krim strawberry, lalu menambahkan cokelat juga cocok, atau menambahkan pasta kopi atau larutan kopi espresso kental juga menggoda, bahkan dipadukan dengan Matcha (bubuk teh hijau Jepang) sangat nikmat dan memikat warna foamnya.
Krim susu merupakan kumpulan dari droplet lemak yang mengambang di atas susu yang belum dihomogenisasi. Semakin tebal sebuah krim, kandungan lemaknya akan semakin tinggi. Kandungan lemak susu dalam krim kocok bervariasi mulai dari yang "light" atau biasa disebut coffee cream dengan kandungan lemak susu 16-30%, kemudian Whipping Cream dengan kandungan lemak susu 30-39%, sampai Double (Thick) Cream yang kandungan lemak susunya 40 sampai 48 persen.
Single cream tidak bisa dikocok atau dimasak dan umumnya ditambahkan pada kopi (sebagai coffee cream), buah-buahan atau cereal maupun dessert. Untuk Double Cream biasanya digunakan sebagai hiasan pada cake ataupun creamy dessert.
Untuk Whipping Cream ketika sudah dikocok dapat digunakan sebagai topping cake atau untuk membuat Mousse maupun topping dari minuman Irish Coffee yang terkenal di seluruh dunia. Sebagai menu minuman yang banyak dijual di berbagai café kelas atas di dunia, Irish Coffee umum ditawarkan kepada para pengunjung yang sudah merasakannya di berbagai negara. Minuman ini adalah kopi cold drip ataupun chilled espresso yang dicampurkan dengan gula dan whipping cream yang dicampurkan dengan gula dan whiskey.
Untuk pembuatan krim yang diletakkan di atas Irish coffee dibuat dari 300 ml Whipping Cream, dicampurkan dengan 100 ml Irish Whisky atau Flavour Rum dan gula, lalu dikocok dengan menggunakan mixer sampai terbentuk foam yang halus dan mulus.
Untuk menyimpan krim hasil kocokan ini, bisa disimpan pada tabung berukuran 500 ml yang dihubungkan dengan catridge berisi gas Nitrogen Oksida (N2O), dan saat akan memerlukan whipping cream cukup dikocok dan ditekan nozzlenya untuk mengeluarkan foam krim di atas Irish Coffee.
Tips Mengocok Whipping Cream
Berikut beberapa tips untuk memaksimalkan pengocokan whipping cream.
1. Tentukan berapa lama krim akan dikocok
Whipping Cream bisa dikocok sampai soft peak, medium peak, dan firm peak, untuk digunakan pada aplikasi yang manis maupun gurih. Menentukan tingkatan pengocokan whipping cream dilakukan untuk menghindari pengocokan yang tidak sesuai dan whipping cream menjadi rusak. Jika krim sudah mulai menebal, tingkatkan kecepatan adukan dan lanjutkan mengaduk sampai ke tingkatan kondisi foam yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Pastikan suhu dingin
Krim yang akan dikocok harus dalam keadaan dingin yaitu sekitar 2 - 4 derajat Celcius, begitupun mangkok dan alat pengaduknya. Krim dan peralatan yang dingin membantu pengocokan menjadi lebih stabil dan mudah untuk dicampurkan ke produk lain.
3. Gunakan alat yang bersih
Gunakan mangkuk berbahan stainless steel atau kaca yang bersih dan bebas dari residu lemak atau sabun.
Teknik Pengocokan Whipping Cream yang Efektif
1) Mulai dengan kecepatan rendah
Saat pengadukan krim gunakan kecepatan rendah terlebih dahulu, untuk memastikan tidak terjadi percikan yang berlebih dan memastikan krim mulai menebal secara merata.
2) Tingkatkan kecepatan bertahap
Setelah krim mulai menebal, tingkatkan kecepatan pengocokan hingga mencapai konsistensi yang diinginkan.
3) Tambahkan bahan pengikat
Volume whipping cream bisa ditingkatkan dengan menambahkan bahan pengikat berbahan dasar gelatin atau pektin, karena air akan diikat oleh gelatin. Setelah dikocok krim segar harus didinginkan pada suhu 70C
Tipe-Tipe Pengocokan Whipping Cream
Soft Peak
Krim memasuki tahapan soft peak ketika krim jatuh ke satu sisi saat alat pengaduk diangkat. Krim yang soft peak biasanya digunakan untuk saus yang dituang di atas dessert.
Medium Peak
Setelah melewati soft peak dan krim terus dikocok maka krim akan menjadi lebih kaku serta tidak banyak bagian yang jatuh saat diangkat, biasanya akan membentuk tanda koma, jadi tidak tegak. Pada tahapan inilah penambahan gula sebaiknya dilakukan. Krim yang dikocok hingga medium peak biasanya digunakan sebagai pelapis dari cake atau garnish maupun sebagai krim pendamping Scone bread bersama dengan strawberry jam.
Stiff Peak
Ketika cream dikocok hingga stiff peak, foam akan kehilangan fleksibilitasnya, juga tekstur mengkilap dan velvety akan menghilang. Biasanya krim yang stiff peak digunakan sebagai topping dari Pie dan Tart dan juga untuk Butter cream pelapis pada berbagai cake.
Whipping Cream Greenfields Memberi Hasil Maksimal
Dengan warna putih dan tekstur yang creamy serta citarasa tawar, maka Whipping Cream Greenfields sangat cocok untuk berbagai aplikasi makanan, mulai dari pastry, breads sampai masakan, dan tentu saja pada minuman. Hal terpenting saat diaplikasikan pada minuman berbasis kopi, Whipping Cream Greenfields tidak akan menutupi aroma kopi, yang merupakan produk utama pada minuman.
Bersumber dari bahan baku susu dari peternakan Greenfields yang terintegrasi sepenuhnya dan diproses dengan tingkat higienis yang tinggi, maka Whipping Cream Greenfields cocok menjadi pilihan bahan baku aneka produk berbasis krim susu.
Semua kebaikan alami 100% susu segar yang nikmat, asli dan murni, dari peternakan milik Greenfields sendiri dengan 20.000++ sapi Holstein dan Jersey, yang dirawat dengan sepenuh hati, diproses tanpa sentuhan tangan manusia sehingga menjamin higienitas dalam setiap produknya.
Greenfields menjamin pasokan susu sepanjang tahun dan terbuka untuk kolaborasi jangka panjang. Greenfields siap menjadi partner terbaik para pengusaha F&B dalam meningkatkan kualitas setiap olahan makanan atau minuman untuk kualitas hidup yang lebih baik!
Seluruh produk Greenfields sudah tersedia di berbagai daerah di Indonesia. Untuk informasi berbagai produk dan layanan Greenfields, dapat menghubungi Greenfields Professional melalui Instagram @greenfields.professional atau melalui Whatsapp di +62 851-7210-0967
Terakhir diperbarui : 20 Mei 2024